Minggu, 08 Mei 2016

Anak Hits

Fenomena Anak Hits

 
Fenomena Budaya Anak Hits
            Pada saat ini banyak orang yang senang menjadi perhatian banyak orang sekitarnya. Sehingga fenomena anak hits saat ini banyak ditemui dimanapun dan kapanpun.Terutama anak - anak SMA,gk bisa dipungkiri,bahkan saya sendiripun suka dijuluki anak hits .Maraknya hal ini karena ingin kehadiran atau eksistensinya dilihat oleh banyak orang. Selain itu, tingkat kepercayaan diri yang berlebih juga menjadi pemicu kalangan orang-orang seperti ini.
            Untuk bisa disebut sebagai anak hits, banyak orang khususnya anak muda sampai melakukan hal-hal yang beraneka rupa. Mulai dari gaya berpakaian, gaya hidup, hingga pola pikir yang berubah. Dari gaya pakaian, mereka atau orang-orang ini menjadi orang yang sangat konsumtif. Keinginan untuk selalu mengikuti gaya-gaya terbaru atau yang sering disebut kekinian, sehingga dari tampilan, mereka dapat disebut orang yang up to date. Keinginan seperti ini yang memicu orang-orang menjadi pribadi yang cenderung konsumtif dalam hal yang bisa dianggap kurang penting.


            Gaya hidup, persepsi hits selalu mengarah pada hal-hal yang berbau hedonisme dan menurut ukuran materi, bukan dari sisi lainnya. Maka dari itu, saat ini banyak ditemui café-café tempat untuk anak-anak hits pergi atau istilah hang out bersama teman-teman sekelompoknya. Dahulu sebelum banyak anak-anak muda yang suka dengan hal-hal yang bisa membuat mereka hits, mereka bisa berkumpul dengan teman-temannya walau sekedar dirumah dan membuat teh atau kopi sendiri. Berbeda dengan sekarang, banyaknya tempat seperti café-café itu, mereka menjadi berasumsi bahwa berkumpul dengan teman di café atau tempat-tempat nongkrong tertentu lebih menarik dan pastinya mereka bisa show up atas diri mereka.
            Dari pola piker, sejak awal sudah saya bahas, yaitu saat ini untuk mengejar keeksistensian mereka, anak-anak muda ini menjadi orang dengan tingkat konsumtif yang berlebihan. Ini dikarenakan tuntutan dari pola piker mereka sendiri untuk selalu memenuhi kebutuhan mereka. Seharusnya anak muda dapat memilah dan memilih jalan hidup yang baik bagi mereka sendiri, bukan terus berjalan hanya mengikuti arus yang membawa mereka. Sudah saatnya mereka dapat membedakan hal-hal yang penting dan yang kurang penting. Setiap fenomena kebudayaan tentu menimbulkan reaksi yang berbeda bagi tiap orang, jadi sebagai seorang pribadi, anak muda harus pandai membawa dirinya masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar